Selasa, 11 Desember 2018

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
(DECISION SUPPORT SYSTEM/ DSS)

Konsep DSS
Dimulai akhir tahun 1960 dengan timesharing komputeryaitu untuk pertama kalinya seseorang dapatberinteraksi langsung dengan komputer tanpa harusmelalui spesialis informasi. Istilah DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh AnthonyGory dan Scott Morton untuk mengarahkan aplikasikomputer pada pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan DSS
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.

Prinsip Dasar DSS
 
 
1.  Struktur masalah

Masalah yang terjadi sehubungan dengan perusahaan atau organisasi dapat dikategorikan dalam 3 sifat, yaitu masalah terstruktur, semi-terstruktur, dan tak terstruktur. Tetapi sulit untuk menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tak terstruktur. Sebagian besar bersifat semi-terstruktur.

2.  Dukungan keputusan

DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Penggunaan komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian masalah tak terstruktur melalui penerapan penilaian / intuisi dan melakukan analisis.
Manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah yang berada pada area semi-terstruktur yang luas.

3.  Efektivitas keputusan

Manfaat utama penggunaan DSS adalah menghasilkan keputusan yang lebih baik. Manajer mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk “memperhalus” solusi hingga mencapai solusi optimum. (ketelitian meningkat seiring dengan banyaknya waktu yang dihabiskan dan usaha yang telah dilakukan)

Manajer menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi pada suatu solusi masalah.

Konsep Keputusan

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan.

Jenis-Jenis Keputusan

Menurut Herbert A. Simon (ahli manajemen pemenang Nobel dari Carnegie-Mellon University) bahwa keputusan terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1.  Keputusan terprogram : Keputusan terprogram memiliki sifat berulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
2.  Keputusan tidak terprogram : Keputusan tidak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, jarang konsekuen, tidak terjadi berulang-ulang, dan tidak selalu terjadi.

Tahapan Pengambilan Keputusan

Tahapan pengambilan keputusan oleh manajer, menurut Herbert A. Simon antara lain :

1. Kegiatan intelijen : Dalam kegiatan intelijen ini, manajer mengamati lingkungan untuk mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2. Kegiatan merancang : Dalam kegiatan merancang ini, manajer menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
3. Kegiatan memilih : Dalam kegiatan memilih ini, manajer memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa tindakan yang tersedia.
4. Kegiatan menelaah : Dalam kegiatan menelaah ini, manajer menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Keempat tahap Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem.

MODEL DSS 

Komponen DSS
1.  Dialog : komunikasi yang terjadi diantara para pengambil keputusan.
2.  Model, terdiri dari :
a. Optimalisasi : model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif solusi yang tersedia.
b. Statistik / Matematik : menggambarkan masalah dengan standar kuantifikasiyang ada.
c. Financial : model untuk masalah-masalah keuangan perusahaan.
3. Database : kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali.
4. Data : kumpulan huruf atau angka yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti.

Ciri dan Keuntungan DSS
1. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
2. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
4. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.

0 komentar:

Posting Komentar