Selamat Datang Di Blog Komputerku.

Teknologi Masa kini.

Pengatar Tekonolgi Informasi.

Blog ini berisi tentang pengetahuan Teknologi.

Semoga Blog yang saya buat ini bermanfaat.

Kamis, 27 September 2018

End User Computing


User End Computing



Pengertian End User Computing

End User Computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh user. Dalam EUC sistem, end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk mendapatkan kembali informasi, pendukung keputusan, dan pengembangan aplikasi. Sebagai contoh, pengguna dapat megirim surat elektronik, menggerakkan model analitik, atau membangun aplikasi bisnis yang baru.

End User Computing (EUC) adalah sebuah konsep dalam rekayasa perangkat lunak yang mengacu kepada abstraksi dari kelompok orang-orang yang pada akhirnya akan mengoperasikan software (yaitu pengguna yang diharapkan atau target-user).
Abstraksi ini dimaksudkan untuk dapat berguna dalam informasi yang diyakini relevan dalam proyek tertentu.



Gambar Di atas merupakan Rantai Komunikasi End User Computing, suatu skenario end-user computing dimana pemakai mengandalkan dukungan para spesialis informasi hingga tingkat tertentu. Hal ini disebut dengan rantai komunikasi end-user computing.

Sumber : https://pengetahuanuntukanda.wordpress.com/2010/04/02/end-user-computing/

http://www.sistem-informasi.xyz/2017/04/pengertian-end-user-computing-euc.html

Tingkatan End User Computing

End User Computing dapat digolongkan menjadi empat tingkatan berdasarkan pengetahuannya antara lain sebagai berikut :

Pemakai akhir tingkat menu (menu-level end-users).
user berinteraksi  dengan software yang sudah jadi.
Pemakai akhir tingkat perintah (command-level end-users).
User tidak hanya menggunakan perangkat lunak jadi tetapi juga dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak yang digunakan. Contoh ; menggunakan perintah-perintah seperti SUM, AVG, dll, dalam Ms Excel.
Programer pemakai akhir (end-users programmers).
User menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, Visual Basic, Java, dll, serta mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Personil pendukung fungsional (functional support personnel).
Merupakan personil yang men-support area pemakai tertentu dalam menjalankan aktivitas bisnis dan melaporkan kegiatan pada manajer unit bisnis.

Sumber : https://pengetahuanuntukanda.wordpress.com/2010/04/02/end-user-computing/

http://www.sistem-informasi.xyz/2017/04/pengertian-end-user-computing-euc.html

Tujuan End User Computing

Tujuan End User Computing adalah untuk memungkinkan staf untuk tidak terampil menggunakan mahal dan pengetahuan yang sangat ahli dalam pekerjaan mereka, dengan menempatkan pengetahuan dan keahlian ke dalam komputer dan mengajar pengguna akhir bagaimana untuk mengaksesnya. Pada saat yang sama, pendekatan ini digunakan ketika tugas-tugas yang sangat kritis yang didukung oleh sistem komputasi (penerbangan komersial, pabrik nuklir dan sebagainya).

Sumber : https://pengetahuanuntukanda.wordpress.com/2010/04/02/end-user-computing/

Manfaat End User Computing 

Manfaat End User Computing :
• EUC menyeimbangkan kemampuan pengembang dengan tantangan sistem EUC menghilangkan atau mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi.
• Kreasi, pengendalian, dan implementasi oleh pemakai
• Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai
• Ketepatan waktu
• Membebaskan sumber daya sistem
• Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaan

Sumber : http://abenknst.blogspot.com/2009/11/end-user-computing_23.html

Alasan Berkembangnya End User Computing

End User Computing (EUC) berkembang karena empat alasan:

Meningkatnya Pengetahuan tentang Komputer
Antrian Jasa Informasi
Perangkat Keras yang Murah
Perangkat Lunak Jadi

Sumber : http://www.sistem-informasi.xyz/2017/04/pengertian-end-user-computing-euc.html

Jenis-jenis End User Computing

Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis, yaitu:

1. End User Non Pemrograman, adalah pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.

2. User Tingkatan Perintah, adalah pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.

3. Progemmer End-User, adalah selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.

4. Personel Pendukung Fungsional, adalah pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.

5. Personel Pendukung Komputerisasi End-User, adalah spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.

6. Programmer DP, adalah ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.

Sumber : https://pengetahuanuntukanda.wordpress.com/2010/04/02/end-user-computing/

RESIKO END – USER COMPUTING

Perusahaan dihadapkan pada resiko ketika para pemakai mengembangkan sistem mereka sendiri antara lain adalah :
• Sistem yang buruk sasarannya
• Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
• Penggunaan Sumber daya informasi yang tidak efisien
• Hilangnya Integritas Data
• Hilangnya keamanan
• Hilangnya pengendalian
Resiko di atas dapat berkurang jika jasa informasi yang mengembangkan sistem, karena adanya pengendalian terpusat.

Sumber : http://abenknst.blogspot.com/2009/11/end-user-computing_23.html

Keuntungan End User Computing

Keuntungan End User Computing, adalah

End-user computing memberikan keuntungan baik kepada perusahaan maupun pemakai. Pertama, perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan memindahkan beberapa muatan kerja dari bagian pelayanan informasi kepada end-user. Hal ini memungkinkan bagian pelayaan informasi untuk mengembangkan sistem organisasional yang mungkin lebih menjadi muatan kerja yang menumpuk selama beberapa bulan atau tahun. Ia juga memungkinkannya lebih mempunyai waktu untuk memelihara sistem yang telah berada pada komputer.

Kedua, tidak dikutsertakannya spesialis informasi dalam proses pengembangan bisa mengatasi masalah yang telah menggangu pengimpleentasian sepanjang era komputer yaitu komunikasi. Banyak pemakai yang tidak memahami jargon komputer yang diungkapkan spesialis informasi, dan banyak spesialis informasi yang tidak memahami tugas atau tanggung jawab pemakai. Karena para pemakai memahami kebutuhannya sendiri dengan lebh baik dari pada orang lain, maka ketika mereka mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka mungkin akan lebih puas dengan hasilnya. Mereka juga mempunyai perasaan memiliki “ini adalah sistem saya”.

Hasil akhir dari kedua keuntungan tersebut adalah bahwa akan tercapainya tingkat keterampilan penggunaan komputer yang lebih tinggi. Sedangkan keuntungan yang paling penting adalah dalam dukungan kebutuhan pemakai dalam memecahkan masalah dan sistem memberikan apa yang dibutuhkan oleh pemakai.

model yang biasa dan sering digunakan dalam evaluasi sistem informasi, di antaranya adalah:
a. Technology Acceptance Model (TAM)
b. End User Computing (EUC) Satisfaction
c. Task Technology Fit (TTF) Analysis
d. Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model

Sumber : https://pengetahuanuntukanda.wordpress.com/2010/04/02/end-user-computing/










Kamis, 20 September 2018

Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem Informasi


Sistem Informasi Manajemen (MIS) berfokus pada manajemen teknologi informasi untuk memberikan efisiensi dan efektivitas atau strategi pengambilan keputusan. Konsepnya dapat mencakup sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, sistem pakar, atau sistem informasi eksekutif. Istilah ini sering digunakan dalam studi akademis bisnis dan memiliki hubungan dengan bidang lain, seperti sistem informasi, teknologi informasi, informatika, e-commerce dan ilmu komputer; akhirnya, istilah ini digunakan bergantian dalam beberapa bidang.

Sistem Informasi Manajemen sebagai disiplin akademis mempelajari manusia, teknologi, organisasi, dan hubungan di antara mereka. [1] Definisi ini berkaitan secara khusus untuk “MIS” sebagai program studi di sekolah bisnis. Banyak sekolah bisnis (atau perguruan tinggi administrasi bisnis) memiliki departemen MIS, atau juga departemen akuntansi, keuangan, manajemen, pemasaran, dan mungkin di tingkat sarjana, magister, dan doktor dalam Sistem Informasi Manajemen.MIS profesional membantu organisasi untuk memaksimalkan manfaat dari investasi personil, peralatan, dan proses bisnis.

Sumber : https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-informasi-manajemen/15134/2

Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.

Sumber : https://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-informasi-manajemen.html

Karakeristik Sistem Informasi Manajemen
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh SIM, diantaranya:

1. Meningkatkan efektifitas dan efesinsi dengan mengurangi pengeluaran biaya.
2. Beroperasinya pada tugas yang terstruktur yaitu seperti pada prosedur perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
3. Menghasilkan Output misalnya berupa laporan yang berguna bagi manajemen untuk pengambilan suatu keputusan (keputusan yang diambli hasil dari pertimbangan dan analisis laporan).

Sumber : https://rocketmanajemen.com/sistem-informasi-manajemen/#a

Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:

1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan. 

2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.

3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

4. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.

6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.

7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.

8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.

9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System(CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.

10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.

Sumber :